Sabtu, Oktober 10, 2009

Ibadah dan Akhlak dalam Shalat

Secara bahasa dalam Ensiklopedia Hukum Islam Shalat berarti doa yang baik dan secara Istilah Shalat adalah suatu ibdah yang mengandung ucapan (bacaan) dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbiratulihram dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu.


Shalat dalam pengertian doa antara lain dijumpai dalam Al-Qur’an

103. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan[658] dan mensucikan[659] mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

Namun definisi shalat yang mencakup segala unsure baik unsure lahiriyah, hakikat dan jiwa yaitu “menghadapkan hati dan jiwa kepada Allah dengan cara yang mendatangkan takut dan cinta dengan menumbuhkan keberasan dan kekuasaan-Nya, yang dilakukan dengan penuh khusyu’ dan ikhlas dalam beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.


 Hukum dan Macam Shalat

Shalat sebagai salah satu rukun Islam dan dasar yang kokoh untuk tegaknya agama Islam mempunyai dasar hokum yang kuat dalam nas baik Al-Qur’an maupun As-Sunnah. Dasar hukum Shalat dalam Al-Qur’an cukup banyak yaitu diantaranya:

43. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'

Ayat ini menyatakan jelas bahwa hukum shalat adalah wajib. Hal ini ditegaskah oleh ahli ilmu fikih yang menyatakan bahwa asal dalam perintah adalah wajib lalu konsekuansinya adalah bila dikerjakan maka mendapat pahala dan bila ditinggalkan maka mendapat dosa.


Adapun macam-macam shalat terbagi menjadi dua yaitu shalat wajib (shalat lima waktu, jum’at dan jenazah). Dan shalat sunnah. Hampir semua bagian shalat wajib dan shalat sunnah telah ditetapkan waktu-waktunya sebagai mana Allah berfirman:
103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.


 Hikmah Shalat

Shalat merupakan ibadah utama dalam Islam, setelah mengucapkan dua kalimat syahadat. Shalat disyaritkan dalam rangka bersyukur atas seluruh nikmat Allah yang diturunkan kepada manusia, dan merupakan pembeda antara muslim dan kafir. Shalat mengandung beberapa hikmah bagi kehidupan keadamaan dan kependidikan, baik untuk pribadi maupun masyarakat.

Dar segi keagamaan, shalat merupakan tali yang menghubungkan dan mengikat seorang hamba dengan Penciptanya. Melalui shalat seorang hamba dapat mengagungkan kebesaran Allah swt, mendekatkan diri, berserah diri kepada-Nya, dan menimbulkan rasa tenteram bagi diri orang yang shalat dalam menempuh berbagai permasalahan hidup.

Melalui shalat seorang hamba mendapat ampunan dosa dan meraih kemenangan hal ini sesuai dalam firman Allah swt dalam surat Al-Mu’minun ayat 1-2 yaitu:

1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,

2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,

Hikmah shalat bagi diri sendiri yaitu dapat memperdalam sikap disiplin diri dan membuat seseorang bersikap jujur dan berpendirian, menampilkan pribadi yang memiliki akhlak yang mulia, dan memberikan kekuatan (lahir dan batin) dan ketengan jiwa dalam menghadapi berbagai godaa dunia. dengan demikian shalat juga dapat menjadi tebok penangkal bagi seseorang untuk mengendalikan emosi dan perbuatan-perbuatan tercela.

45. Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dalam hal mansyarakat esensi ibadah antara lain yaitu shalat juga merupakan ikatan rasa persaudaraan dan persatuan masyarakat, karena orang-orang yang sama-sama mengerjakan shalat merasakan ikatan batin yang menyatukan rasa dan kepribadian mereka. Dengan demikian, shalat merupakan alat perekat hubungan social di tengah-tengah masyarakat dan dapat digerakan untuk membangun dan mengembangkan rasa persaudaraan bersama.

Tidak ada komentar: