Jumat, Desember 10, 2010

Asal Mula Yahudi

Yahudi pertama kali muncul pada masa middle kingdom di Mesir, tahun 2000 SM. Mereka hidup dengan mengembara, kemudian sampai di Kan’an (zaman Nabi Ibrahim). Mereka berkembang seiring munculnya peradaban-peradaban besar seperti Babilonia, Asyiria, Phoenicia. Sekitar tahun 1200 SM Nabi Musa membawa mereka ke Palestina setelah sebelumnya diperbudak oleh Fir’aun di Mesir.

Pada tahun 1200 SM – 900 SM, mereka mengalami periode independen, mereka punya pemerintahan sendiri yang dipimpin oleh raja mereka yang terkenal David (Nabi Dawud) kemudian dilanjutkan oleh Solomon (Nabi Sulaiman). Setelah itu palestina pecah menjadi dua: Yehuda (Judah) dan Israel.

Sekitar tahun 800 SM – 500 SM, Bani Israil berada dalam dominasi Asyiria dan Babilonia. Nebukadnezar menyerang Jerussalem dan mengakhiri riwayat kerajaan Judah. Bangsa Yahudi diusir ke Babilonia. Persia dipimpin kaisar Cyrus menaklukkan Babilonia dan mendominasi bani Israel dari tahun 500 SM-300 SM. Mereka kembali ke Palestina dipimpin oleh Ezra. Kemudian Alexander dari Macedonia (bangsa Yunani) mengalahkan Persia di Granicus serta menguasai Timur Tengah termasuk Palestina.

Di bawah kekuasaan Yunani, awalnya Palestina dipegang oleh dinasti Ptolemy (323 SM-198 SM) yang dipimpin oleh pendeta Tinggi. Kemudian Palestina direbut oleh dinasti Seleucid. Polis-polis di Yunani mulai ribut satu sama lain. Akhirnya Romawi datang mengalahkan Hannibal dan menjadi tuan di tanah Yunani melalui perang Makedonia III. Pada tahun 63 SM, Romawi berhasil menguasai Palestina. Pada masa inilah Nabi Isa lahir.

Pada awal periode setelah masehi, Jerussalem dihancurkan oleh Romawi karena pemberontakan bangsa Yahudi. Kemudian mereka menyebar dan menjadi warga negara Romawi. Pada tahun 100 M-200 M, bangsa Yahudi memberontak lagi, tapi berhasil dipadamkan.

Tahun 400-600 M, Raja Barbar menjarah Roma habis-habisan dan merampas tahtanya dan mulailah zaman Feodal di Eropa. Pada saat ini kepausan (papacy) berdiri sebagai pusat Kristen di dunia. Orang-orang Roma tersebar kemana-mana. Sebagian mereka tinggal di Eropa dan ada yang memilih tinggal di Arab, termasuk orang-orang Yahudi. Mereka menetap di Arab sampai Islam datang.

Orang-orang Yahudi merasa terancam dengan munculnya agama baru. Maka mereka pun melakukan berbagai cara untuk menekan dan melawan agama baru tersebut bahkan dengan peperangan. Tetapi mereka tak pernah berhasil, kemudian mereka mengadakan perjanjian dengan orang Islam. Karena pengkhianatan yang mereka lakukan terhadap perjanjian maka mereka pun diusir dari Madinah.

Kaum Yahudi di Eropa

Sedangkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Eropa, mereka dipaksa menjadi Kristen di Spanyol. Mereka menguasai perdagangan di Eropa. Sekitar tahun 800-900 M, Charlemagne mengundang kaum Yahudi ke wilayahnya untuk mengorganisasikan perusahaan-perusahaan besar di Eropa... disinilah Yahudi menjadi vital keberadaannya bahkan menguasai Eropa. Maka muncullah freemasonry yang menguasai kelompok-kelompok dagang Masonic lodges. Mereka memiliki 32 tingkatan, mereka dikuasai oleh gerakan Illuminati (perlawanan rahasia kaum gereja). Ketika Willian sang penakluk menginvasi Inggris mereka datang ke Inggris, mengembangkan sistem ekonomi perbankan dan menguasai ekonomi Eropa. Ketika terjadi perang Salib, orang-orang Yahudi diusir oleh orang-orang Kristen. Mereka pindah ke Polandia. Di Polandia muncul sentimen anti Yahudi akibat gosip tentang pembunuhan ritual dan penodaan “roti suci”. Mereka dibantai dan kitab Talmud mereka dibakar.

Pada tahun 1400 M, Yahudi diusir dari Perancis karena motivasi ekonomi, mereka juga diusir dari Spanyol sejak pengambilalihan kekuasaan dari kaum muslimin oleh bangsa Spaniard. Kaum Yahudi kemudian diasingkan di Ghetto-Ghetto di Italia, Jerman,dan Eropa Tengah. Ada juga yang memilih tinggal di Rusia.

Pada tahun 1500-1700 M, Renaissance menyibak kegelapan Eropa. Orang Yahudi diperbolehkan tinggal di Perancis, Belanda, Jerman, Rusia, dan Inggris. Sejak kedatangan Yahudi, Belanda menjadi kekuatan perdagangan yang luar biasa. Amsterdam pun dijuluki “New Jerussalem”.

Revolusi Perancis menjadi titik tolak sejarah berikutnya. Napoleon memimpin Perancis dan menguasai Eropa. Pada masa ini muncul sentimen anti Yahudi (anti semitisme.)

Yahudi Dibalik Revolusi-Revolusi di Eropa

Setelah sekian lama disingkirkan karena ditakuti oleh bangsa Eropa, bangsa Yahudi tampil ke depan dengan ide-ide modern: Nasionalisme, Demokrasi, Liberalisme, Kapitalisme, bahkan Komunisme. Mereka menumbangkan raja-raja Eropa dengan ide-ide Demokrasi. Liberalisme mewarnai Eropa dengan jebolnya penjara Bastille. Para bangsawan dipotong lehernya dengan Goulloitine.

Di masa pergolakan revolusi Liberal-Reaksioner ini kaum Yahudi terlibat di kedua belah pihak. Kadang di pihak reaksioner, kadang menjadi penggerak revolusi. Di Italia misalnya, mereka mendukung gerakan Carbonari (1820) dan Young Italy (1831) yang kemudian ditumpas dengan Holy Alliance. Hal ini terjadi pula di Amerika, Jerman, dan Rusia. Keterlibatan Yahudi dalam gerakan revolusi membuat mereka dibenci oleh para pendukung Czar Rusia dan jenderal-jenderal Rusia. Pogroms (penyembelihan) dikampanyekan terhadap orang-orang Yahudi oleh penguasa Eropa Timur dan Rusia. Di Inggris dan Perancis mereka diasingkan dan mengalami kekerasan rasial. Jerman, di bawah Nazi, orang-orang Yahudi disingkirkan karena dianggap menentang supremasi Ras Arya. Mereka dibantai di kamp-kamp konsentrasi. Keadaan ini memunculkan gerakan zionisme yang diawali dengan tulisan Theodore Hertzl. Perang Dunia I mengawali semua rencana Yahudi. Calon pemimpin Israel (David Ben Gurion dan Yitzhak Ben Zvi) sudah mulai tinggal di kawasan Palestina yang saat itu masih dalam kekuasaan khalifah.

Israel berdiri

Kedatangan rombongan-rombongan Yahudi ke Palestina dibagi sama Zionis dalam tahap-tahap yang disebut aliyah:

Aliyah pertama tahun 1882-1903 sekitar 25.000 Yahudi.

Aliyah kedua tahun 1905-1914 sekitar 40.000. Di sini mereka mulai membentuk pola interaksi komunitas, institusi manyarakat, dan basis ideologis bagi negara Yahudi. Mereka juga mendirikan Kibbutz (pemukiman batas kaum Yahudi). Sementara itu Zionis menawarkan Sultan Abdul Hamid II untuk menjual Palestina kepada mereka dengan imbalan penghapusan hutang khalifah dan uang dalam jumlah besar. Tapi sungguh indah jawaban yang diucapkan oleh khalifah “aku lebih memilih memisahkan dagingku dari tubuhku sendiri daripada memisahkan palestina dari tubuh kaum muslimin…”.

Aliyah ketiga ketika PD I. Inggris berhasil menguasai Palestina. Deklarasi Belfour (2 November 1917) mengundang lebih banyak Yahudi ke Palestina, yakni tahun 1919-1923 berjumlah 35.000 orang.

Aliyah keempat tahun 1924-1931 sekitar 82.000.

Aliyah kelima tahun 1932-1938, diprovokasi Holocaustnya Hitler, datang sekitar 217.000 Yahudi ke Palestina. Israel kemudian berpaling ke Amerika mencari dukungan untuk mendirikan negara Israel. Israel diproklamirkan oleh Theodore Hertzl tanggal 14 mei 1948.

Catatan: Prof. Sergei Nilus dari Rusia pada tahun 1905, menemukan dokumen Protocol of Zion (diyakini sebagai awal dari Zionisme sebelum diproklamirkan oleh Theodore Hertzl). Protokol tersebut menyebutkan bahwa dunia bakal diatur oleh sebuah pemerintahan rahasia yang disimbolkan dengan ular. Ular ini mulai menguasai dunia dimulai dari Eropa, setelah ia melingkupi dunia pada akhirnya ia akan kembali ke Jerussalem. Ini adalah prediksi kembalinya kepala ular ke Jerussalem.

Mengapa Harus Palestina?

Beberapa klaim Yahudi atas Palestina sehingga mereka menjatuhkan pilihan untuk menetap di Palestina:

Klaim religius: mereka mengatakan bahwa Palestina adalah tanah yang dijanjikan buat mereka (the blessed land) setelah sekian lama berdiaspora ke seluruh penjuru dunia.

Klaim bahwa secara historis mereka adalah pemilik sah dari Palestina.

Palestina mempunyai beberapa keistimewaan, diantaranya adalah:
Tempat tinggalnya manusia pertama
Tempat diturunkannya semua agama samawi
Tempat dimana peradaban-peradaban kuno muncul
Jembatan aktifitas komersial

Tempat penyusupan ekspedisi militer di sepanjang era sejarah yang berbeda, di antaranya peradaban Babilonia, Asyiria, Al Hethyaan, Persia, Yunani, dan Romawi. Masing-masing pernah menduduki tanah Palestina.
Palestina jantung dunia Arab dan Islam.

Tidak ada komentar: