Jumat, Oktober 09, 2009

Ia Telah Kembali

Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya. pagi itu, meski langit itu telah menguning, burung-burung gurun enggan mengepakan sayap

pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertaqwalah kepada-Nya. Ku wariskan dua hal  kepada kalian, sunnah dan Al-Qur'an. Barangsiapa yang mencintai sunnahku, berarti mencintai Aku dan kelak orang-orang yang mencintai Aku, akan bersama-sama masuk surga bersama Aku."

khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu-persatu. Abu bakar menatap mata itu dengan bercaka-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Utsman menghela napas panjang dan Ali menundukan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua"  desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun mimbar.

saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-dtik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam."bolehkah aku masuk" tanya nya. tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,"maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikan badan dan menutup pintu.

kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada Fatimah, "siapakah itu wahai anakku?" Tak tahu aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu wajahnya seolah hendak di kenang. "ketahuilah, dialah yang menghapus kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikat maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggil Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?" Tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu." kata Jibril.

Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" Tanya jibril lagi. "Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, Aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku:"Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya." kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena kesakitan yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai mendingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "uushiikum bi shalati, wa maa malakat ainamanuku. peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah diantaramu"

Di luar pintu tangisan mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan "Ummati, ummati, ummati?" (Ummatku, ummatku, ummatku)

dan, Pupuslah kembang hidup manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma shalli 'ala Muhammad wa barik wa salim 'alaihi

3 komentar:

Anonim mengatakan...

subhanALLAH.. merinding bacanya !!
bagus bgt !!

fitriana Aulia mengatakan...

Secercah Harapan

menjadi inspirasi untuk semua
....
btul..btul..btul.. ^^
trimakasih ilmu'y ka...
bagus bget..
hhe...

NuruL LaTifah aLinur mengatakan...

terharu k' membaca'a ...