Jumat, Desember 03, 2010

Masjid Dhiror

MASJID DHIROR

Masjid Dhiror ( Ar’Dhiror = Bencana ). Sebuah masjid yang letaknya tidak jauh dari Masjid Quba yaitu masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah ketika hijrah ke madinah yang pertama kali ( yang dibangun oleh sahabat Amr bin Auf ). Majid Dhiror ini di dirikan oleh Orang-orang munafiq madinah atas dasar kufur,hasutan dan anjuran dari Abu Amir Ar-Robih, pada suatu ketika Abu Amir ar rahib berkata kepada kaum banu Ghanam ( saudara Amr bin Auf ), hendaklah saudara-saudara sekarang sedikit demi sedikir bersiap sedia mengumpulkan senjata dan alat-alat perang karena saya akan pergi ke kaisar Rum ( Raja Romawi timur ); maka kedatangan saya dari rum nanti dengan membawa angkatan perang untuk mengusir Muhammad dan kaumnya keluar dari Madinah.

Hasutan dan anjuran Abu Amir Ar rahib yang demikian itudapat menarik hari dan mempengaruhi jiwa orang-orang banu ghonam, sehingga mereka lalu bersama-sama mendirikan masjid dhiror, dengan tujuan seperti yang dikehendaki oleh Abu anir ar rahib.

1. Orang-Orang yang membangun Masjid Dhiror

Masjid ini didirikan oleh kaum munafiq atas dasar kufur, mereka hendak memecah belah ( Tafriq ), kaum muslimin yang bersatu di masjid Quba yang didirikan atas dasar taqwa yang mengintip-intip ( Irsyad ), gerak-gerik nabi Muhammad SAW.

Orang-orang munafiq yang mendirikan Masjid Dhiror ada 12 Orang yaitu :

1) Khizam bin khalid dari bani Ubaiah
2) Tsa’labah bin Hathib dari bani Umayah
3) Muattibin bin Al Qursyair dari bani Dhubsi’ah
4) Abu habibah bin Al Az’ar dari banu Dhuai’ah
5) Jariyah bin Amir
6) Abdah bin Hunain dari banu Amr
7) Mujammi bin Jariyah
8) Zaid bin Jariyah
9) Nabtal bin Al Harist dari banu Dhubai’ah
10) Bakhraj dari banu Dhubai’ah
11) Bijab bin Ustman dari banu Dhubai’ah
12) Wadi’ah bin Tsabit dari banu Umayah




2. Siapakah Abu Amir Ar-Rahib

Sebelum Rasulullah SAW hijrah ke madinah dikota itu hidup seseorang berasal dari suku khajraj yang bernama Abu Amir ar-rahib. Ia termasuk Orang yang terhormat dikalangan sukunya sendiri, ia masuk agama nasrani dan belajar pada seorang ahli kitab Injil. Karena mengerti seluk-beluk agama tersebut ia dikenal dengan julukan Ar-rohib ( pendeta ).

Ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, agama Islam semakin berkembang melihat keadaan seperti itu ditambah dengan kemenangan kaum Muslimin dalam perang Badar, Abu Amir Ar-rahib merasa dengki dan memusuhi Nabi SAW dan pengikutnya.
3. Masjid Dhiror ingin menyaingi masjid Quba

Kaum Muslimin selamanya melaksanakan sholat di masjid Quba, yang pertama kali didirikan untuk itu , tetapi setelah masjid yang kedua yang didirikan oleh kaum munafiq, maka sebagaian kaum muslimin mengerjakan shalat didalamnyadan meninggalkan masjid Quba.

Peristiwa itu dengan sendirinya menimbulkan perpisahan dan perceraian diantara kaum muslimin itu sendiri, padahal masjid yang kedua itu seringkali dipergunakan oleh kaum munafiq unruk berkumpul mengadakan pertemuan. Dalam berkumpul itu tidak lain yang dibicarakan melainkan untuk mencerca, memaki, menghina, dan mengolok-olok pribadi Nabi SAW.

4. Turunnya Al-Qur’an yang menghubungkan dengan masjud Dhiror

Pada waktu masjid itu baru dibangun selain didirikan, maka kaum bani Ghanam menyuruh mamberitahukan telah selesainya pendirian masjid Dhiror. Mereka setelah menghadap kepada Nabi SAW lalu berkata :

‘Ya Rasulullah, sesungguhnya sekarang ini kami telah mandirikan masjid yang lebih baik dari pada masjid yang telah ada untuk memudahkan Orang-orang yang hendak mengerjakan shalat, sewaktu datang musim hujan atau musim dingin dan pada malam hari, terutama lagi untu Orang-orang yang sedang menderita sakit, Orang-orang yang banyak pekerjaan, dan Orang-orang uang sudah berusia lanjut. Oleh karena itu kami mengharap sekali kedatangaan tuan kemasjid Dhiror untuk mengerjakan shalat didalamnya dan yang pertama kali ini sudilah kiranya tuan datang untuk mendo’akan kami dan memberi barokah kepada kami semua.

Oleh karena itu mereka datang kepada nabi SAW, kebetulan sekali beliau bersiap-siap hendak berangkat ke Tabuk, lalu beliau menjawab dengan sabdanya :
* Sesungguhnya saya inisekarang sedang berhalangan akan pergi dan sedang menyelesaikan satu pekerjaan yang menghajadkan penuh perhatian, jika kami telah datang insya Allah tentu mendatangi kamu, lalu kami mengerjakan shalat didalamnya.* demikan jawaban nabi SAW.

Ketika nabi SAW kembali dari tabuk dan ketika Nabi sampai pada suatu tempat dakat madinah yaitu dziawan datanglah, Orang-orang munafiq kepada beliau dengan mengemukakan permintaan supaya beliau datangkemasjid quba yang kedua masjid yang baru didirikan yaitu masjid dhiror.

Sebagai mana yang telah dijanjikan oleh nabi ketika hendak berangkat ke tabuk. Ketika akan di kabulkan mendadak sekitar iru juga beliau menerima wahyu langsung dari Allah SWT yaitu Qur’an surat Attaubah ayat ( 107-110 )
Surat attaubah ayat 107-110 menerangkan bahwa :
Keharuskan waspada terhadap tipu muslihat Orang yang mempergunakan Masjid sebagai alatnya
* Dan Orang-orang yang mengadakan masjid dhiror karena kufur dan memecah belahkan antara orang-orang yang beriman dan sebagai tempat pengintain bagi orang-orangyang telah memerangi Allah dan Rasulnya, sejak dari sebelumnya mereka akan bersumpah : Tidaklah kami menghendaki melainkam berbuat kebaikan. Padahal Allah menyaksikan bahwa sesungguhnya mereka itu Orang-orang yang berdusta, janganlah kamu berdiri mengerjakan shalat didalamnya selamanya, karma masjid yang didirikan atas taqwa pada mulanya, lebih patut kamu berdiri didalamnya, didalamnya ada beberapa orang laki-laki yang suka bahwa mereka itu supaya bersih padahal Allah lebih suka kepada Orang-orang yang bersuci. Maka apakah orang yang mendirikan pendirian masjidnya atas dasar taqwa kepada Allah oleh karena keridhoannya itu lebih baik ataukahorang yang mendirikan pendirinnya atas tepi jurang yang dalam lalu membawa keterjerumus kedalam api neraka Jahannamdan Allah itu tidak membari petunjuk kepada orang-orang yang dzolim senantiasa pendirian yang mereka dirikan regu dalam hati mereka kecuali apabila putus hancur hati-hati mereka itu dan Allah itu maha mengetahui lagi maha bijaksan.













Artinya :
Dan dintara orang-orang munafiq itu ada orang yang mendirikan mesjid untuk menimbulkan kemudharatan pada orang-orang mu'min, untuk kekafiran dan untuk mencegah belah antara orang-orang mu'min serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah menerangi Allah dan Rassulnya sejak dulu. Mereka sesungguhnya bersumpah : Kami tidak menghendaki selain kebaikan. Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta.













Artinya :
Janganlah kamu solat di masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa ( mesjid quba ) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu solat didalamnya . Didalamnya ada orang-orang yang mensucikan diri. Dan Allah menyukai kepada orang yang suci



















Artinya :
Maka apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya diatas dasar taqwa kepada Allah dan keridhoan Nya itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya jatuh bersama-sama dengan dia kedalam neraka jahannam? Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang dzolim.










Artinya :
Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah maha mengetahui lagi maha bijak sana.

Setalah ayat itu diterima oleh nabi, maka nabi memerintahkan kepada sahabat wahsi dengan sabdanya: '' beragkatlah kamu ke masjid yang ahlinya dholim itu lalu bakarlah olehmu dan binasahkanlah dia.''
Dan pada riwayat yang lain rasul memerintahkan malik bin dukhyun dan ma'an bin ady atau saudaranya hasyim bin ady untuk menghancurkan dan merobohkannya. Maka perintah rasul itu dikerjakannya.

Demikianlah yang dapat saya tulis, semoga bermanfaat bagi yang membacanya !!!

*****















Tema :
MASJID

DHIRAR














Bahwasanya orang – orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar ( Al-Fath : 10 ).








Mengetahui :




Ust Fauzi










TERIKH ISLAM

MASJID DHIROR


















Di susun oleh :
IRFAN KARIM

Pesantren persatuan Islam No 69 Jakarta timur
Th Ajaran 2003 / 2004















KATA PENGANTAR


Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada orang tua yang senantiasa mendukung secara moril hingga terselesaikannya makalah ini. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada guru Tarikh Islam, Ustadz Fauzi Nurwahid yang memberikan arahannya dalam materi ini.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat baik untuk diri saya sendiri dan pembaca. Semoga Allah memberikan karunia dan hidayahnya kepada kita semua. Amin.











Cileungsi,‏ ‏‏ ‏
Irfan Karim Sabat

23 Septenber 2003

Tidak ada komentar: