Jumat, Desember 10, 2010

AMAL-AMAL PRIORITAS DI BULAN RAMADHAN

Bulan Ramadhan. Bulan yang disambut oleh Rasulullah dan para shahabat dengan penuh kerinduan dan suka cita. Setiap hamba Allah yang beriman pastilah menginginkan agar Ramadhan ini menjadi lebih baik dibanding Ramadhan-Ramadhan sebelumnya.
Karena itu, kita membutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang amalan-amalan apa saja yang menjadi prioritas di bulan ini. Jangan sampai kita asyik dengan amalan-amalan yang sebenarnya tidak menjadi prioritas atau bahkan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Ramadhan.
Pertanyaan besarnya, apa sesungguhnya amalan-amalan di bulan Ramadhan yang menjadi prioritas.

SEBUAH KAIDAH

Untuk menjawabnya, kita harus melihat apa yang disebutkan di dalam Al Quran. Al Quran mempunyai karakter dalam menyebutkan dan menjelaskan sesuatu. Tidak semua hal disebut dalam Al Quran. Tetapi satu atau dua hal yang disebutkan dalam Al Quran, maka hal tersebut yang paling istimewa di kelasnya.
Kita ambil contoh misalnya ketika kita bicara tentang sholat sunnah. Ada sekian banyak macam shalat sunnah; Rawatib, Dhuha, Qiyamullail atau Tahajud, Tahiyyatul Masjid dan sebagainya.
Pertanyaannya: Shalat Sunnah apakah yang disebut dalam Al Quran?
Jawabannya: Qiyamullail atau Tahajjud
Berikut ini ayatnya,
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
“Dan pada sebahagian malam hari bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra’: 79).
قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا
Dan ayat berikut, “Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil”. (QS. Al Muzzammil: 2).
Dan ternyata, Rasulullah menyampaikan dalam sabda beliau,
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلَاةُ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ
“Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat di tengah malam.” (HR. Muslim & Ahmad)
Shalat tahajjud adalah salah satu jenis shalat sunnah. Dan inilah satu-satunya shalat sunnah yang disebut dalam Al Quran. Rasulullah telah menegaskan kepada kita bahwa inilah shalat sunnah yang paling utama. Ini menguatkan kaidah bahwa Al Quran tidak menyebutkan semuanya tetapi menyebutkan yang paling luar biasa.

7 AMAL PRIORITAS & UNGGULAN

Kini mari kita terapkan kaidah di atas untuk Ramadhan. Semua amal yang disebut dalam Al Quran adalah amal unggulan. Tentang Ramadhan, Allah uraikan dalam rangkaian ayat surat Al Baqorah: 183-187. Dan inilah amal prioritas dalam ayat per ayat tersebut:

1. SHIYAM / PUASA (ayat 183)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
2. FIKIH RAMADHAN (ayat 184)
فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ
”Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah.”
Ayat di atas membahas sebagian dari fikih Ramadhan. Maka ini adalah bagian dari amal prioritas untuk Ramadhan kita.

3. SHADAQAH untuk FAKIR MISKIN (ayat 184)
فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ
“…fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin”
Orang miskin mempunyai tempat yang sangat lapang untuk menjadi tumpahan perhatian bagi mereka yang berkecukupan. Membayar fidyah adalah memberi makan orang miskin. Hukuman bagi suami yang mencampuri istrinya di siang hari Ramadhan, salah satunya adalah memberi makan 60 miskin. Zakat fitrah yang diwajibkan pada bulan Ramadhan adalah zakat tanpa nishab yang sengaja dikhususkan untuk orang miskin.
Ini sejalan dengan informasi para shahabat berikut ini tentang Rasulullah,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan. Dan menjadi lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan.” (HR. Muslim)
4. AL QURAN (ayat 185)
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
…“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).”
Sesungguhnya yang Allah inginkan tentang Al Quran di antaranya sebagai petunjuk. Sesuatu tidak akan menjadi petunjuk hingga dilaksakan isinya. Aktifitas membaca adalah awalan tetapi bukan segalanya. Memulai dari belajar membaca, kemudian memahami hingga melaksanakan

5. DOA (ayat 185)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Setidaknya ada dua waktu istimewa yang mewakili malam dan siang hari di Bulan Ramadhan.

Pertama, waktu sahur. Ini adalah waktu istimewa untuk berdoa karena masih masuk dalam bagian sepertiga malam terakhir. Sebagaimana sabda Nabi tentang keistimewaan waktu ini,
ينزل ربنا كل ليلة إلى السماء الدنيا حتى يبقى ثلث الليل الآخر فيقول من يدعونى فأستجيب له من يسألنى فأعطيه من يستغفرنى فأغفر له (مالك ، وأحمد ، والبخارى ، ومسلم ، وأبو داود ، والترمذى ، وابن ماجه عن أبى هريرة)
“Rabb kita turun setiap malam ke langit dunia saat tersisa sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan baginya. Siapa yang meminta kepada-Ku, Aku beri. Siapa yang meminta ampun kepada-Ku, Aku ampuni.” (HR. Bukhari & Muslim)
Kedua, waktu puasa.
Sebagaimana sabda Nabi dalam hadits,
ثلاث دعوات مستجابات دعوة الصائم ودعوة المسافر ودعوة المظلوم
“Tiga doa yang dikabulkan: Doa orang berpuasa, doa musafir dan doa orang didzalimi.” (HR. Baihaqi dalam Syu’ab)
6. MEMPERBAIKI HUBUNGAN SUAMI ISTRI
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.”
Lebih dari itu, Allah menegaskan dalam kalimat setelahnya,
وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ
“Dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu.”
Para ulama tafsir menafsirkan kalimat (apa yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu) dengan (anak). Itu artinya, Ramadhan memberikan peluang besar terutama bagi mereka yang belum kunjung dikarunia keturunan. Ini resep Yang Maha Menciptakan manusia. Sayang, masih banyak muslim yang bergantung kepada manusia tetapi lupa Yang Maha Menciptakan manusia.
Inilah bulan yang seharusnya mampu merajut lembaran keluarga yang robek. Dan merenda agar semakin terlihat indah dan berwarna. Maka, penting sekali mempunyai program keluarga di bulan keluarga ini.
7. I’TIKAF
وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ
“Janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid.”
Dalam ayat ini tersebut kata i’tikaf. Rasulullah tidak sekalipun meninggalkan i’tikaf 10 hari terakhir di Bulan Ramadhan. Bahkan beliau beri’tikaf di akhir Ramadhannya selama 20 hari. Maka, pasti Ramadhan kita bermasalah ketika belum pernah sekalipun kita i’tikaf di bulan mulia ini.

Inilah 7 amal prioritas di Bulan Ramadhan. Semoga kini kita telah tahu fokus kita di bulan ini. Dan tidak digeser oleh sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan bulan Ramadhan.

Agar Ramadhan kita seperti Ramadhan Rasul dan para shahabat.
Wallahu a’lam

Tidak ada komentar: