Jumat, Januari 14, 2011

kumpulan hadits dho'if (5)

Keutamaan Berlaku Baik TerhadapKawan Kedua Orang Tua, Famili dan Orang Lain yang Layak Dihormati
7/347. Abu Usaid Malik bin Rabiah As-Sa'idi RA berkata,

بَيْنَا نَحْنُ جُلُوسٌ عِنْدَ رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم - إذ جَاءهُ رَجُلٌ مِنْ بَنِي سَلَمَةَ ،
فَقَالَ : يَا رسولَ اللهِ ، هَلْ بَقِيَ مِنْ برِّ أَبَوَيَّ شَيء أبرُّهُما بِهِ بَعْدَ مَوتِهمَا ؟ فَقَالَ : نَعَمْ ، الصَّلاةُ عَلَيْهِمَا ، والاسْتغْفَارُ لَهُمَا ، وَإنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِما ، وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتي لا تُوصَلُ إلاَّ بِهِمَا ، وَإكرامُ صَدِيقهمَا

"Ketika kami duduk di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba datang seseorang dari Bani Salimah, ia bertanya, 'Ya Rasulullah, apakah masih ada jalan untuk berbakti kepada kedua orang tuaku sesudah mereka meninggal?' Nabi bersabda, 'Ya, dengan jalan mendoakan keduanya, memintakan ampun untuk keduanya, melaksanakan janji (wasiat) keduanya, menjalin silaturrahim yang hanya dapat dilakukan dengan keduanya, dan menghormati teman-teman keduanya". (HR. Abu Daud)

Keterangan:
Sanad hadits ini dha'if, karena dalam periwayatan hadits ini ada seorang perawi yang bemama Ali bin Ubaid As-Sa'idi, dia adalah orang yang tidak dikenal. Sedangkan perawi lainnya adalah tsiqah (terpercaya).

Lihat dalam kitab Bahjatun-Nazhirin hadits no. 343 oleh Syaikh Salim bin Id Al Hilali; Takhrij Riyadhush-Shalihin hadits no. 343 oleh Syaikh Syuaib Al Arnauth.

Tidak ada komentar: